THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 07 November 2008

sahabat....



Kian hari kita kian bersuai
tidak saling memenjara …
di gembiramu aku menumpang
di senangku kau ikut
kita bukan karnivora, bukan pula kanibal

… sahabat bumi Asmaul Husna
tidak meminta, sebab ia memberi
apalagi, menguasai
sahabat belahan hati

Ketika gapaian terlalu jauh, sahabat
mengulurkan tangan jembatan ke ladang hendak
mendatangi, bukan memaksa berkunjung
tidak pula memerintah, ia pengertian
petaka kalau mengungkung
menyamankan curahannya, bukti kasih
ketika lorong hati terguncang, ia menenang
limpahkan apa yang perlu
tanpa imbalan
tanpa harap tanpa riba
Ingat, ketika air mata haru membasahi pipi
ustadz gembira berfirman petuah Sang Kuasa
kita ‘memamah’ Al-Rahman sampai Al-Sobur
dari ladang ke ladang ESQ …

… Mungkin kau, marah
nasehat tidak menyelesaikan soal
iya, tangan ditakdir menulis
sadar mematut diri
keterbatasan bawaan
aku tak mampu
aku tak sanggup,
di garis batas

… tempatku di pinggir-pinggir
di kesunyian malam
temani jangkrik berdendang
menangkap madah-madah,
yang tidak berkesudahan

… Dimuliakanlah nafasmu dalam pangkuan iman
setiap tangan membawa beban
pundak-pundak tidak memikul seragam
kaki berjalan menurut irama
rambut tak akan pernah sama hitamnya:
“Asal muasal dari diri Yang Satu, bersuku, berbangsa, agar bersahabat”

… Tahukah kau, Sahabat!
niat itu doa
Allah tidak berpaling manakala dilepas nurani
dilahirkan untuk kebaikan
diluncurkan oleh siapa yang perlu
dari kehendak yang hendak
gunungkan pemberi doa
suburkan peluang
tanamkan akar-akar dalam sekokoh cadas iman,
dengan ‘memberi’

Memberi itu, Sahabat!
bukan fulus home theatre apalagi parsel
senyum bermakna ketika kalung kehilangan nilai
penghargaan
pengharapan
empati
di daun hati di dawai jiwa di tali qalbu kelembutan
mengalir telusuri pembuluh darah
hilangkan denda hapuskan duka
rasa senang rasa damai
pupus beban pemberat, hilang entah kemana
bahagia menyeruak, nun
di kuala makna

Kau takkan pernah menggapainya
kalau sebiji zahra dendam, munafik
harta-harta haram di lambung anak-anakmu
dusta-dusta, khianat
bersemayam di qalbu, secuil
… jujur pada diri, adalah modal
jujur pada hati, adalah kunci
tak ada dusta antara diri dan hati …

Kayakan hati
kayakan harta
kayakan sedekah
miskinkan dengki
miskinkan denda
miskinkan dusta
di hati, bukan pada dongeng ucapan
biangnya telah kau pagut
semaikan jadikan savana berbuah-buah
untukmu, untukku
untuk semua

Selamat malam, wahai Sahabat
di hari yang fitri
kuharap ada guna kau petik dari warkah ini
berkati sahabat sejati belahan ingin,
Ya Rabb
Yang Maha Penyayang

0 komentar: